Hampir 2 tahun tidak menulis di ruangan peribadi maya. Bahkan sebenarnya terlalu banyak ungkapan atau bicara yang ingin diatur menjadi kata. Kata kata yang dikarang akhirnya menjadi kenangan yang bisa diselak pada masa hadapan.
Aku melalui kehidupan yang seiring dengan alam. Sebagaimana manusia itu dilahirkan, aku juga melihat nyawa dikembalikan.
Aku menjadi kelu. Kelu dengan diri sendiri. Kelu ketika nyawa dicabut, seolah olah menjadi rutin harian yang tidak lagi memberi makna zikrulmaut.
Lantas ingatan ini tidak menghalang diri dari tenggelam dengan maksiat. Hinggakan manusia lain menjangkakan seorang yang maksum sedang berkata kata walhal kata katanya penuh dengan maksiat pada penanya.
Aku kembali membuka kalam tuhan, mengalunkan satu persatu huruf yang menjadi saham akhirat. Bait bacaan ini menjadi penenang pada diri yang sungguh sengsara jiwanya.
Satu persatu nikmat dunia yang ingin aku kejar. Aku berdoa pada tuhan agar aku mampu mendapat nikmat tersebut. Namun aku cuba akur sekiranya itulah nikmat yang diasingkan khusus buat hamba yang benar benar menjadi hamba.
Blessed.
Aku ingin menulis kembali.